JAKARTA, PROJUSTISIANEWS.ID — Proyek jalan merupakan pekerjaan yang mengandung beberapa item pekerjaan mayor dan minor. Semua item pekerjaan tersebut tercantum dalam kontrak dan BOQ. Beberapa contoh item pekerjaan mayor pada proyek jalan nasional adalah pekerjaan aspal, pekerjaan agregat, pekerjaan galian dan timbunan. Pada artikel ini akan dibahas mengenai perhitungan volume galian dan timbunan untuk opname pekerjaan. Opname adalah perhitungan volume dan biaya yang sudah dikerjakan di lapangan. Tujuan dari opname lapangan adalah mengetahui realisasi volume terpasang untuk dijadikan tagihan ke owner proyek.
Cara menghitung volume galian dan timbunan pada setiap proyek memiliki metode yang berbeda- beda. Metode perhitungan sangat tergantung dari kontrak terhadap owner. Apabila owner menghendaki menggunakan sistem point cloud dan surface maka bisa digunakan beberapa alat yang canggih seperti Laser Scanner. Apabila owner menghendaki metode perhitungan yang konvensional bisa menggunakan alat ukur Total Station, Theodolit, dan Waterpass. Khusus untuk proyek jalan dengan owner Bina Marga masih menggunakan metode konvensional. Oleh karena itu kita akan membahas metode pengukuran dan back up perhitungan volume galian dan timbunan tanah.
Langkah- langkah pengukuran galian dan timbunan tanah sebagai berikut.
- Sebelum mulai pekerjaan galian atau timbunan pada tanah eksisting perlu di clearing terlebih dahulu.
- Setelah diclearing, dilakukan pengukuran MC-0 (Mutual Check 0%). Pengukuran dilakukan dengan cara cross tiap 25 m atau sesuai kesepakatan.
- Dilakukan pekerjaan galian atau timbunan tanah sesuai dengan design
- Ketika waktu opname pekerjaan, dilakukan pengukuran cross kembali di tempat yang sama. Maka didapat hasil pengukuran yang akan dijadikan acuan untuk menghitung volume galian dan timbunan tanah.
Hasil pengukuran cross ini berupa nilai x dan y di tiap titik pengambilan data. Dalam 1 Cross terdiri dari beberapa titik pengukuran tergantung dari design galian. Berikut contoh hasil rencana galian tebing pada proyek jalan.

Daerah yang diarsir merupakan rencana galian tanah. Sehingga data yang kita butuhkan untuk menghitung volume adalah data x,y pada sisi kanan dan kiri badan jalan. X merupakan jarak dari center line jalan ke titik galian. Sedangkan Y adalah beda tinggi dari centerline jalan ke titik galian. Berikut contoh hasil pengukuran cross dari gambar di atas
Galian Sisi Kiri
at point X= -3.1116 Y= 102.7074 Z= 0.0000
at point X= -3.3162 Y= 102.5028 Z= 0.0000
at point X= -5.7749 Y= 102.3799 Z= 0.0000
at point X= -8.1289 Y= 102.3799 Z= 0.0000
at point X= -8.5900 Y= 102.4300 Z= 0.0000
at point X= -10.2000 Y= 104.9600 Z= 0.0000
at point X= -11.0000 Y= 105.0910 Z= 0.0000
at point X= -11.8000 Y= 106.7910 Z= 0.0000
at point X= -11.1319 Y= 106.7954 Z= 0.0000
at point X= -8.6359 Y= 105.9948 Z= 0.0000
at point X= -7.6021 Y= 104.4644 Z= 0.0000
at point X= -6.1000 Y= 102.5590 Z= 0.0000
at point X= -3.1116 Y= 102.7074 Z= 0.0000
at point X= -3.3162 Y= 102.5028 Z= 0.0000
Galian Sisi Kanan
at point X= 5.7175 Y= 102.4373 Z= 0.0000
at point X= 6.1000 Y= 103.1060 Z= 0.0000
at point X= 7.6000 Y= 103.0860 Z= 0.0000
at point X= 8.9799 Y= 103.0676 Z= 0.0000
at point X= 10.0000 Y= 103.0420 Z= 0.0000
at point X= 9.3000 Y= 102.3490 Z= 0.0000
at point X= 7.7938 Y= 102.4176 Z= 0.0000
Sumber: ilmuproyek.com
Baca Juga:
Urgensi Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Partisipatif Dalam Pilkada 2020
Kejahatan oleh Legislatif Dalam Undang-Undang Cipta Kerja
Kasus Korban Hukum Kepailitan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang
Waspada, Ada Pasal-pasal Karet dalam UUK & PKPU
Pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 Menjadi Tonggak Sejarah Hari Kelahiran Pancasila
Tuak Ternyata Adalah Minuman Kesehatan
Dasar Hukum Pengenaan PPN atas Pembelian Properti
Facebook Comments
Default Comments